PRABUMULIH. Lembayungnews|. Masih ingat dengan kampung warna-warni? Atau dengan Industri kerajinan tangan rajutan Jamur Galery, atau pembibitan lele di jalan Bima? Atau tanaman hidroponik diatas gedung yang belum lama ini sempat lewat di beranda linimasa sosmed kita, tentang pengalaman Didi Irawan sang pemilik tanaman hidroponik ini.
Ya, itu di Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara yang dipimpin oleh Lurah muda berparas ayu, Dwi Indah Widyaningrum ST. Kelurahan ini seperti tak henti-hentinya membuat terobosan membuat kegiatan dan menunjukkan kekompakan warganya.
Kelurahan Wonosari yang kita ketahui baru-baru ini melakukan pemekaran wilayahnya beberapa waktu lalu. Karena ada beberapa RT yang memang sudah terlalu padat penduduknya.
Hari ini Sabtu 30/01/2021, tim media kami sempat berkunjung ke Kelurahan Wonosari, melihat kegiatan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Ikhlas.
KWT Ikhlas memang baru terbentuk, namun, ya itu, lagi-lagi Wonosari ini membuat ‘ulah’, ulahnya kali ini dilakukan oleh ibu-ibu yang terlihat sibuk membantu para bapak yang sedang membuat pondok, pada sebuah lahan milik warga yang akan dijadikan kebun sayuran Kelompok Wanita Tani ‘Ikhlas’ ini.
Saat dibincangi awak media, Anis Aristi Ketua RW 06, Kelurahan Wonosari, yang membawahi 4 RT, mengatakan kalau kegiatan hari ini adalah kegiatan lanjutan dari minggu kemarin.
“Ini kegiatannya kita membuat pondok untuk berteduh, dan menyiapkan lahan yang akan ditanami sayuran oleh ibu-ibu KWT, setelah minggu kemarin kita juga membersihkan lahan untuk pembuatan Toga (Tanaman Obat Keluarga), sampai dengan saat ini semua kegiatan dilakukan atas inisiatif warga, baik dananya, atau juga bahan-bahan untuk pembuatan pondok. Alhamdulillah warga kita sangat antusias,” ujar bu RW berparas cantik ini.
Senada dengan ketua RT O3, Nila, tempat lokasi lahan yang rencananya akan dibuat kebun sayur-mayur ini, mengatakan, kalau KWT Ikhlas ini baru berjalan dan masih banyak kekurangannya.
“Kita sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, ya jelas sangat mendukung dengan kegiatan ini, apalagi ini kan masih kondisi pandemi, kita ibu-ibu ini butuh kegiatan di luar rumah yang positif, namun memang KWT ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak,” ujarnya.
Ketua Kelompok Wanita Tani, Ikhlas, Ibu Kholilah, berharap agar KWT ini dapat diperhatikan oleh pemerintah.
Baca Juga :
■ Ini Kronologis Pembunuhan Ibu Kandung yang Sempat Viral
“Tentu kami sangat berharap agar pemerintah Kota Prabumulih, dapat memberikan perhatian kepada kami, dan kami juga sudah diajak lurah melakukan kunjungan ke Karya Mulya, bertemu dengan Kelompok Wanita Tani disana, di samping silaturahmi, kami juga banyak belajar dari KWT Karya Mulya, dengan di pandu oleh Lurah Dwi. Terutama belajar bagaimana administrasinya.” Ungkap ketua KWT berharap dapat perhatian.
Lurah Kelurahan Wonosari Dwi Indah Widyaningrum ST, yang sebelumnya menjabat Sekertaris Lurah Kelurahan Majasari mengatakan, kalau dirinya sangat respek terhadap kegiatan positif ibu-ibu ini.
“Kami sangat mendukung penuh kegiatan ini, dan kami juga sudah mengajak perwakilan dari KWT Ikhlas ini berkunjung ke Karya Mulya Kecamatan RKT, disana kami mengunjungi KWT Sari Tani, agar perwakilan KWT Ikhlas ini dapat belajar banyak dengan KWT Karya Mulya, baik tentang administrasinya, maupun dari hal lain yang tentu sangat dibutuhkan,” terangnya.
Lanjut Dwi, dia akan selalu mendukung kegiatan ini.
“Iya pada intinya saya sangat mendukung dan antusias terhadap kegiatan KWT ini. Semoga dengan penambahan kwt baru ini kesadaran akan pemanfaatan pekarangan dan lahan di lingkungan warga semakin meningkat.”
“Di samping itu juga, lingkungan akan semakin indah dan rapi karena lebih terawat dengan adanya penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan juga untuk sayur mayur kebutuhan keluarga, sehingga diharapkan warga bisa mandiri memenuhi kebutuhan dapur dan obat herbal dari pekarangannya sendiri.”
“Di Wonosari ini ada 2 KWT dengan Yang baru ini, yang sudah lama ada yakni, KWT Yasmin, yang baru aktif lagi sekitar 4 bulan terakhir ini, kami berharap agar kedepannya ada pelatihan-pelatihan khusus buat ibu-ibu KWT ini, dan juga mungkin bisa diadakan penyuluhan dari dinas terkait,” pungkas Dwi saat dibincangi via pesan singkat Whatsapp.
KWT merupakan salah satu lembaga petani yang semua anggotanya adalah para wanita, selaku ibu rumah tangga yang berusaha membantu ekonomi keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk usaha pertanian, peternakan dan kegiatan positif lainnya. (Raif)
Mantap,setuju banget Bu lurah dan Bu rw 06👍👍
🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍