PRABUMULIH. Lembayungnews|. Seorang warga di Kelurahan Gunung Ibul merasa resah selama hampir satu tahun ini dia tidak leluasa untuk keluar rumah, akibat halaman rumahnya di pagar penuh oleh pihak Developer Perumahan. Rabu 07/07/2021.
Ermi yang rumahnya tepat di belakang perumahan Griya Pelangi Indah (GPI) tersebut mengeluhkan kondisi rumahnya yang tidak punya akses jalan keluar masuk.
Ibu Ermi yang merupakan seorang janda itu mendapatkan tanah dari adiknya dan dibangunlah rumah tersebut sebelum adanya perumahan Griya Pelangi Indah (GPI). Sebelum perumahan itu dibangun tidak ada pemberitahuan kepadanya perihal pagar dan akses jalan dari rumahnya itu.
“Saya mendapat tanah dari adik saya dan saya bangun rumah ini sebelum ada perumahan (Griya Pelangi Indah) GPI. Perumahan ini membeli tanah dengan adik saya pak, bahkan adik saya telah menyiapkan tanah untuk pembangunan mushola disebelah rumah saya ini,” ujar bu Ermi seraya menunjuk ke lahan luas sebelah rumahnya.
Ditambahkannya lagi oleh bu Ermi bahwa dia kalau mau keluar masuk ke rumahnya saat ini harus naik pagar yang saat ini tingginya sekitar 1m itu.
“Ya kalau mau keluar atau masuk rumah saya melompati pagar pak, dan pernah dulu diberi akses jalan oleh pak Mulkan, pemilik tanah sebelah ini, tapi tak lama kemudian ditutup lagi oleh pihak Developer,” ungkap bu Ermi sambil menitikan air mata.
Selanjutnya Ermi menjelaskan bahwa dia sudah melaporkan hal ini kepada pihak pemerintah, yakni RT, RW, dan Lurah. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan.
“Namun sudah melaporkan ini ke pemerintah setempat pak, jadi kemana kami harus mengadu kalau semua tidak bisa membantu kami, kami ini janda pak, Tidak punya kekuatan apapun, saya pernah menghadap pak Wahyudi dia meminta kepada saya uang 35 juta agar kami dapat akses jalan,” jelas bu Ermi lagi.
Awak media Lembayungnews mencoba mencari informasi terkait maslah ini dengan menemui pihak Developer,namun sangat disayangkan kami tidak bisa bertemu Pak Wahyudi, untuk dapat informasi yang valid.
Kami sempat bertemu dengan perwakilan Developer, Dodi, beliau menjelaskan kalau Wahyudi dalam kondisi sakit hingga tidak bisa memberikan statemen apapun.
“Maaf pak, pak Wahyudi saat ini lagi sakit, saya tidak bisa memberikan statemen pak, karena bukan ranah dan wewenang saya untuk menjelaskannya, namun ini tentu ada sebab masakannya sehingga terjadi hal ini,” jelas Dodi sembari berjanji akan menyampaikan hal ini ke pimpinan GPI.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Prabumulih, sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi di kota prabumulih.
“Sangat disayangkan hal ini masih terjadi di zaman modern ini, dan terjadi di kota prabumulih. Saya akan membantu ibu Ermi dengan segala kemampuan saya,” ungkap Rifky Baday yang juga ketua DPC PKB Kota Prabumulih.
Ditambahkan lagi oleh Rifky Baday bahwa dia berharap agar pihak Developer sebagai mitra pemerintah dan masyarakat, dapat sedikit berpihak kepada masyarakat, bukan cuma GPI namun juga semua asosiasi yang membawahi Developer harus tegas dalam menertibkan anggotanya.
Kami dari PP siap memberikan perlindungan hukum kepada ibu Ermi apabila tidak mendapat titik temu dalam maslah ini. Jangan menjadi Developer yang menggunakan tangan besi dalam menyikapi kondisi sosial disekitarnya.
“Kami dari PP berharap agar pihak Developer selaku mitra pemerintah dan masyarakat hendaknya dapat sedikit berpihak kepada masyarakat. Serta dalam permasalahan ini kami siap memberikan perlindungan hukum kepada ibu Ermi apabila tidak mendapat titik temu dalam maslaah ini. Jangan menjadi Developer yang menggunakan tangan besi dalam menyikapi kondisi sosial disekitarnya,” Pungkas Baday.
Selanjutnya awak media mencari informasi ke Organisasi Perumahan Real Estate Indonesia (REI) Asrori.
Dalam komunikasi via telepon Asrori menyayangkan hal ini bisa terjadi, dan beliau mengatakan kalau GPI 2 bukan anggota REI Prabumulih.
“Kami dapat info bahwa GPI itu buka anggota REI namun anggota HIMPERA,” jelas Asrori lewat pesan singkat Whatsapp.
Polemik ini akan terus kami kawal sebagai pewarta yang memang harus hadir untuk informasi yang bermanfaat bagi semua masyarakat.(Raif)
Editor: Rasman Ifhandi.