Ketua Pemuda Pancasila Prabumulih Rifky Badai Baihaqi Menyayangkan Sikap Arogansi Oknum Sekuriti di City Mal

PRABUMULIH. Lembayungnews.  Perihal kejadian miskomunikasi antara salah seorang warga masyarakat Prabumulih dengan oknum Sekuriti City Mal berakhir damai. Sabtu 8/4/2023.

Kejadian bermula saat Hendrie Lie dan keluarganya pulang dari menonton di bioskop Cinepolis City Mal semalam.

Berhubung kondisi hujan deras, sedangkan dia membawa anak kecil dan istrinya, apalagi saat itu juga sudah mulai larut malam sekira pukul 23.00. Hendrie berinisiatif lewat pintu utama gedung City Mal.

Namun, hal tersebut dilarang oleh oknum Sekuriti Inisial SW yang bertugas di City Mal, karena menurutnya sudah menjadi aturan jika keluar dari menonton, pintu keluarnya lewat exit door.

Saat dibincangi awak media, Hendrie Lie yang juga sebagai Bendahara di organisasi Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC-PP) menceritakan kronologis kejadian hingga menyebabkan terjadi salah paham tersebut.

“Saat keluar dari bioskop kami sudah bermaksud keluar dari exit door, tapi karena hujan deras dan saya lihat pintu utama City Mal masih terbuka, serta banyak juga yang lewat pintu itu maka saya ajak anak dan istri saya menuju pintu utama” kata Hendrie.

Lanjut katanya lagi, saat di ekskavator pihak Sekuriti meneriakinya untuk melarang, serta tetap menyuruh lewat exit door.

“Saat di ekskavator Sekuriti meneriakinya untuk tidak lewat pintu utama. Jangan lewat sini Ko, lewat exit bae, banyak ccty ini kagek kami dimarahi” ujar Hendrie menirukan ucapan Sekuriti.

Ucapan tersebut lantas dijawab oleh Hendrie, bahwa saat ini kondisi hujan, tadi dia sudah mencoba lewat exit door tapi hujan deras kasian anak dan istri saya.

“Hari ini ujan, kalu biso lewat sini bae, aku jugo kenal dengan manager City Mal ini, aku ni keluarga besar Pemuda Pancasila,” kata Hendrie lagi mengulangi ucapannya semalam saat dihadang oleh Sekuriti di pintu Mal.

Mendengar ucapan itu, SW pun menyahut dengan nada keras jadi kenapa kalau PP.

“Jadi ngapo kalu PP, PP nak PP,” ungkap Hendrie lagi menyadur ucapan SW.

Saat itu suasana mulai panas, beruntung ada Sekuriti lainnya yang melerai dan mempersilahkan Hendrie  Lie dan keluarganya lewat pintu utama City Mal.

Atas kejadian itu, Hendrie pun menghubungi Manager City Mal Yudi Mariandi dan mengeluhkan perlakuan oknum keamanan yang terkesan arogan.

Saat kami menghubungi Manager City Mal untuk klarifikasi kejadian ini, Yudi membenarkan ada miskomunasi antara oknum Sekuriti dan salah satu warga yang menonton di Cinepolis semalam.

Yudi Mariandi SE menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa berkomentar banyak atas kejadian ini. Namun pihaknya sudah menghubungi Chief Sekuriti untuk mencari jalan terbaik untuk semua pihak.

“Sudah kita hubungi Chief Sekuriti dan kita meminta untuk menyelesaikan persoalan ini dengan damai,” kata Yudi singkat.

Pagi tadi, Hendrie Lie pun menceritakan hal ini kepada Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Prabumulih, Rifky Badai Baihaqi mengenai ucapan dari SW selaku Sekuriti di City Mal.

Menanggapi kejadian tersebut, Rifky Badai Baihaqi SH M.Kn yang biasa disapa Pakcik itu menyayangkan tindakan arogansi dari pihak Sekuriti.

“Sangat disayangkan sikap arogansi dari oknum tersebut ya, apalagi sampai menantang organisasi Pemuda Pancasila, tapi tadi sudah kita pertemukan kedua belah pihak, antara Bendahara Umum Hendrie Lie dan Sekuriti didampingi koordinatornya,” terang Baday.

Rifky pun menambahkan agar semua pihak dapat menjaga kondusifitas dan keamanan serta kenyamanan di bulan Ramadhan ini.

“Ya saya selaku ketua MPC PP tadi juga sudah menengahi persoalan mereka didampingi Koordinatornya SW, kanda Iqbal sebagai anggota Polres Prabumulih,” ungkapnya.

Masih menurut Ketua MPC PP bahwa dirinya menyarankan agar Sekuriti itu dalam menjalankan tugasnya lebih mengutamakan menggunakan cara-cara yang humanis.

“Saya cuma meminta agar pihak keamanan itu bisa fleksibel, humanis dan bersahabat dalam menjalankan tugasnya. Security itu bukan cuma untuk mengamankan situasi tapi juga membuat nyaman pengunjung City Mal,” tandas Baday.

Kedua belah pihak sudah dipertemukan dan sudah saling memaafkan dan berakhir damai sebagai upaya untuk lebih mengutamakan terjalinnya komunikasi yang baik antar sesama warga kota nanas, apalagi di bulan Suci Ramadhan ini. (Raif)

Editor: Rasman Ifhandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *