Dari Balik Lensa ke Balik Senjata: Wartawan Rasakan Pengalaman Berbeda Bersama Yonkav 5 Karang Endah

  • Bagikan

KARANG ENDAH, LEMBAYUNGNEWS – Biasanya, tangan para wartawan lebih akrab dengan pena dan kamera. Namun, Rabu (20/8/2025) pagi itu, suasana berubah. Di Lapangan Tembak Bale Arjuna Yonkav 5/DPC Karang Endah, mereka memegang sesuatu yang tak biasa: senjata SS1 keluaran 1990an.

Bagi sebagian besar insan pers, momen itu adalah pengalaman pertama. Rasa canggung bercampur tegang saat pelatuk ditarik. Dentuman keras seketika memecah udara. Beberapa wartawan tampak kaget, sebagian lain tersenyum puas, seakan baru saja menaklukkan tantangan pribadi. “Wah, ternyata begini rasanya menembak. Selama ini cuma lihat di film atau liputan,” celetuk salah seorang wartawan sambil tertawa kecil.

Petualangan mereka tak berhenti di lapangan tembak. Rombongan kemudian diajak berkeliling melihat alutsista di Garasi Kompi 52. Saat Tank Baja Harimau diperkenalkan, kamera-kamera wartawan tak berhenti berbunyi. Wajah kagum jelas terlihat, seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan sosok perkasa yang biasanya hanya tampil di layar berita.

Tank Harimau adalah tank medium yang merupakan hasil kerjasama antara PT Pindad (Indonesia) dan FNSS (Turki). Tank ini memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni, termasuk senjata utama meriam kaliber 105 mm, senapan mesin 7.62 mm, dan berbagai teknologi canggih lainnya seperti sistem peringatan laser dan sistem manajemen pertempuran.

Berikut adalah beberapa spesifikasi utama Tank Harimau yang sempat media ini catat dalam sesi wawancara doorstop.

Tank ini dapat memuat Kru: 3 orang (komandan, penembak, dan pengemudi) dan juga dilengkapi dengan senjata tambahan, “Jadi bukan hanya satu senjata, tapi ada dua sebagai senjata tambahan,” terang Mayor  Kav Sahid  kepada awak media.

Adapun untuk kecepatannya dapat menempuh hingga 70 km/jam di jalan raya, tambahnya lagi.

Terlihat ada 6 unit Tank Harimau berjejer perkasa di garasi kompi 52, tampilannya yang garang dan perkasa membuat decak kagum para jurnalis dari berbagai daerah tersebut, yakni perwakilan dari PWI Palembang, organisasi wartawan Muara Enim, dan dari Kota Prabumulih ada organisasi PWI, IWO dan SMSI.

Tak berhenti disana, ada kejutan lain masih menanti. Mayor Kav. Sahid Winagiri sebagai Komandan Batalyon Kavaleri 5/Dwi Pangga Ceta (Danyonkav 5/DPC) yang berkedudukan di Karang Endah, Muara Enim, Sumatera Selatan. Ia menjabat setelah serah terima jabatan dari Letkol Kav. Fredy Cristoma pada 30 Juni 2025.

Sang Komandan Batalyon, memperlihatkan fasilitas kolam renang berstandar internasional yang baru saja diresmikan di awal tahun 2025 ini bantuan dari Pemerintah.

“Kolam ini terbuka untuk umum. Siapa pun bisa berenang di sini dengan tarif Rp10.000 di hari kerja dan 15.000 di hari libur” ujarnya ramah. Pernyataan itu membuat para wartawan tersenyum lega—Yonkav 5 bukan hanya tentang tank dan senjata, tapi juga tentang kedekatan dengan masyarakat.

Bahkan masih kata Danyonkav 5/DPC itu, pihaknya dalam waktu dekat ini akan membuat event di yang rencananya akan dilaksakan di lokasi kolam renang megah tersebut.

Kolam renang Tirta Dwi Pangga yang memiliki panjang 50 meter dan luas 25 meter tersebut diharapkan dapat menjadi spot wisata bagi masyarakat sekitar. Dengan kedalaman 1.5 sampai 3 meter tersebut, menurut Mayor Sahid sudah cukup memadai untuk jadi  tempat latihan atau perlombaan sekelas olimpiade.

Selain itu, kolam renang ini juga menyediakan kolam khusus anak-anak dan juga mini waterboom sebagai daya tarik bagi anak-anak dan sebagai tempat untuk melatih potensi anak,” Semuanya dibuka untuk umum, satu minggu full dari jam 8 pagi sampai jam 18.00,” ungkapnya.

Hardoko Susanto, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Prabumulih mewakili insan pers, mengaku terkesan dab bangga dengan undangan tersebut. “Bagi kami, ini pengalaman yang tak akan terlupakan. Dari menembak sampai melihat langsung tank tempur, semua meninggalkan cerita. Semoga kemitraan ini terus terjalin,” katanya penuh syukur.

Acara ditutup dengan ramah tamah. Cangkir kopi yang hangat, dan makan siang bersama di pinggir kolam renang yang berkilau diterpa mentari siang ini, serta tawa bersama menjadi penutup yang manis.

Bagi para wartawan, Coffee Morning ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi kisah baru yang kelak mereka ceritakan, bagaimana satu hari di Karang Endah, mendengarkan kisah dan harapan para TNI yang menjadi garda terdepan bagi keamanan negara ini, kali ini mereka bukan hanya pewarta berita, melainkan juga bagian dari pengalaman militer yang berkesan.

Bahkan ada seloroh dari sang komandan yang belum sampai dua bulan berinas di Yonkav 5 ini, dalam obrolan hangat, “Siapa tau nanti para wartawan dapat juga diandalkan bergantian mengokang senjata saat para prajurit kelelahan,” ungkapan canda dari sang Mayor yang berasal dari Jawa Tengah ini dan lulusan Akademi Militer tahun 2007 itu. (Raif)

Editor: Rasman Ifhandi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *