PALEMBANG, LEMBAYUNGNEWS – Pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang berencana akan mengalihkan angaran program Makan Bergizi Gratis bila penyerapannya masih rendah, ditanggapi positif oleh Ketua GAPEMBI (Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia) Sumatera Selatan, Tri Yulia Rizki Ananda SE.
Menurut Ketua DPW GAPEMBI Sumsel, yang akrab disapa Mbak Rizki ini, dirinya menilai rencana Menkeu jebolan resufle II itu bertujuan untuk mendorong penyerapan anggaran di Badan Gizi Nasional (BGN) lebih maksimal.
“Jadi bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan, malah lebih untuk membantu BGN agar penyerapan anggarannya lebih maksimal dan tepat sasaran,” ungkap Ketua Yayasan Vieky Indira Sriwijaya (VIS), yang membawahi puluhan dapur SPPG yang tersebar di wilayah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ketika dibincangi media ini, Sabtu, 20 September 2025.
Lebih lanjut ia mengatakan, wacana Menkeu Purbaya ini justru memberikan sisi positif terkait kurangnya penyerapan anggaran di BGN, agar dievaluasi secara menyeluruh termasuk kendala di lapangan selama ini.
“Karena seperti yang kita lihat selama ini, justru serapan anggarannya cukup jauh dari yang sudah ditetapkan, dan tentu salah satu yang mempengaruhi adalah masalah teknis yang sudah dituangkan dalam juknis, tapi belum dijalankan maksimal oleh BGN,” urai Rizki.
Misal, dicontohkan ia, pelaksanaan pelayanan/operasional selama 6 hari, serta pembayaran sewa kendaraan yang dibayarkan melalui biaya operasional, dan lain-lain belum berjalan maksimal.
“Belum lagi, adanya beberapa SPPI yang menekankan biaya pembelian bahan baku, sehingga terkadang pembelian bahan baku jauh dari pagu yang ditetapkan, dan menyebabkan kurangnya kualitas kuantitas menu yang diberikan kepada penerima manfaat,” tukas Rizki, yang juga Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Sumsel.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan memaksimalkan penyerapan anggaran Makan Bergizi Gratis. Dirinya juga akan mengirimkan pegawai Kementerian Keuangan untuk melakukan monitoring terhadap anggaran BGN.
“Treatment-nya sama kalau memang kita bisa lihat dan kita coba bantu termasuk ngirim manajemen dan segala macam biar kerja lah,” ujar Purbaya, saat taklimat media di kantornya, Jakarta, pada Jumat, 19 September 2025.
Tercatat, berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), realisasi anggaran MBG hingga 8 September 2025 mencapai 15,7 Triliun. Diharapkan pada November nanti ada kenaikan hingga mencapai Rp20 Triliun. (*/Red)












