PRABUMULIH. Lembayungnews|. Ngopi bareng dengan dr. Murwani Emasrissa Latifah yang akrab disapa Rissa, bercita-cita sejak kecil menjadi dokter, biar bisa bantu orang lain.
dokter muda keluaran Universitas Sriwijaya (Unsri) yang lulus dengan predikat summa cum laude dengan IPK 3,80.
Ngopi bareng yang bertempat di Container Coffe dihadiri oleh puluhan wartawan, baik media cetak, elektronik dan media siber, Hari ini Selasa 02/02/2021.
Acara yang dibuka dengan kata pengantar dan kata sanbutan dari Ketua PWI Kota Prabumulih, Mulwadi atau biasa dipanggil kemong, dimulai pada pukul 15.00 WIB.
dr. Rissa menjelaskan secara rinci apa itu Vaksin, dari berbagai referensi agar masyarakat tidak beranggapan negatif terhadap pelaksanaan vaksinasi yang minggu lalu sudah dimulai oleh orang tuanya, Wali Kota Prabumulih Ir. Ridho Yahya. MM.
“Saya ucapkan terimakasih atas kesediaan rekan-rekan wartawan untuk dapat hadir dalam acara ngopi bareng ini, karena kami sangat membutuhkan bantuan dari semuanya untuk dapat memberikan informasi valid kepada masyarakat,” ujar Rissa membuka pembicaraan.
“Karena sekarang banyak info yang hoaks yang beredar di masyarakat, jadi dengan pertemuan ini kita berharap dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan sekedar memberikan informasi, namun tugas kita yakni menyaring ingormasi, dengan demikian maka publik akan menerima berita yang benar,” Lanjut anak sulung Pasangan Ir. Ridho Yahya dan Suryanti Ngesti Rahayu ini.
“Banyak orang mengatakan kalau tenaga kesehatan itu adalah front line dalam menghadapi pandemi ini, namun sebenarnya bukan cuma dokter, atau tenaga kesehatan saja yang menjadi garda terdepan, tapi sebenarnya pihak media juga adalah sama dengan tenaga kesehatan sebagai benteng terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas,” katanya lagi.
Saat salah seorang wartawan bertanya apabila orang yang sudah di suntik vaksin masih bisa terkena Covid, dokter menjawab bahwa masih ada kemungkinan itu.
“Bahwa efektivitas vaksin ini yakni sebesar 65% jadi masih ada kemungkinan 35% orang yang telah disuntik vaksin sinovac, dapat terkena kembali Covid ini,” jawab wanita kelahiran tahun 1995 ini.
Peserta lain bertanya tentang kualitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat apakah berbwda dengan yang diberikan kepada pimpinan kota prabumulih ini. dr. Rissa pun menjawab bahwa semua vaksin sama dan hanya berasal dari pemerintah saja.
“Semua vaksin sama, baik yang diberikan kepada walikota, polres, atau nakes yang sudah terlebih dahulu divaksin, dan yang akan diberikan kepada masyarakat. Tidak ada perbedaan sama sekali, semuanya sama dengan merk dan tanda yang sama, mereknya Sinovac, tutupnya orange,” ungkap Rissa yang diketahui menyelesaikan S2 nya di Unsri juga.
Obrolan terlihat santai namun sangat bermanfaat dan dapat mencerahkan, sembaru menikmati kopi hangat di Container Coffe yang berada di Jalan Jendral Sudirman Prabumulih. (Raif).