JAKARTA. Lembayungnews. Berkaca dari kejadian kebakaran pipa minyak depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara semalam yang menyebabkan belasan nyawa melayang dan ratusan warga mengungsi. Jumat 3/3/2023.
Sedikitnya 17 orang meninggal dunia dan 50 warga mengalami luka bakar dalam insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Data posko penanganan korban kebakaran di Koramil 01/Koja hingga pukul 23.22 WIB, Jumat (03/03), menyebut dua di antara korban meninggal adalah anak-anak. Para korban tewas ini tercatat dibawa ke RS Tugu, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.
Berikut sederet insiden kebakaran yang menyebabkan kerugian baik moril maupun materil di kalangan masyarakat sekitar maupun bagi Pertamina sendiri.
Depo Pertamina Plumpang
Diketahui, Depot Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara pernah mengalami kebakaran hebat pada Januari 2009. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 21.15 WIB itu melalap satu tangki penimbunan premium bernomor 22 berkapasitas 10.000 kiloliter.
Depo Pertamina Ampenan Mataram
Selain di Jakarta Utara, Depo Pertamina juga kebakaran juga pernah terjadi di Depo milik PT Pertamina daerah Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Insiden ini terjadi pada 18 Januari 2010 yang berasal dari mesin pompa atau alkon yang terletak sekitar lima meter dari tabung premium nomor 3. Kebakaran ini terjadi saat beberapa mobil tangki Pertamina tengah mengisi premium.
Ledakan terjadi sewaktu dilakukan pengalihan premium dari tangki tiga yang masih tersisa 50 kiloliter (KL) atau 50 ribu liter ke tangki sembilan. Dua orang anggota Pemadam Kebakaran Kota Mataram menjadi korban terbakar akibat sambaran api dari jarak sekitar lima meter.
Dalam kejadian ini, seorang karyawan Pertamina menjelaskan tangki yang terbakar kosong. Karena itu, dampak kebakaran itu tidak sampai meluas.
Depo Pertamina di Plumpang
Kebakaran juga pernah terjadi di Depo Plumpang, Jakarta, yang terjadi pada 18 Januari 2010 silam.
Beruntungnya, api yang berkobar selama kurang lebih 10 jam di Depo tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Tak hanya Depo Pertamina, Kilang minyak PT Pertamina juga pernah terjadi beberapa kali, yakni;
Kilang Minyak Balongan
Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin (29/3/2021) dini hari.
Kilang Minyak Cilacap
Salah satu kilang minyak PT Pertamina IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada hari Minggu, 9 Maret 2008 pada pukul 08.15 WIB. Kejadian ini bermula saat muncul kilatan api (flashing) di Fin Fan Cooler (alat pendingin) di FOC I. Akibatnya, empat orang terbakar, dua di antaranya tewas.
Setahun berselang, kebakaran hebat pun kembali melanda kilang minyak Cilacap. kebakaran ini terjadi di areal unit pengolahan IV Pertamina Cilacap, sekitar pukul 08.10 WIB pada Rabu, 3 Juni 2009.
Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap
Kebakaran tersebut terjadi pada tahun 2016, pada tangki Asphalt yang tengah dalam perbaikan. Pihak Pertamina memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
Kilang Minyak PT Pertamina di Dumai
Kilang minyak milik PT. Pertamina Unit II di Jalan Putri Tujuh Dumai, Riau meledak. Akibat ledakan yang terjadi pada Minggu, 16 Februari 2014 sekitar pukul 23.00 WIB ini, sejumlah tangki berisi minyak mentah berhamburan dan terbakar mengenai rumah warga sekitar.
Kilang Minyak PT Pertamina UP V di Balikpapan
Kebakaran melanda kilang minyak PT Pertamina V d Balikpapan, Kalimantan Timur pada hari Jumat, 19 Juni 2020. Berdasarkan informasi, kobaran api berasal dari salah satu area Hydrocracker Unit Plant 3B.
Sebanyak 3 unit mobil pemadam dan 3 unit trailer foam milik Pertamina dikerahkan untuk memadamkan kebakaran api tersebut. Pihak Pertamina memastikan kejadian di area tersebut tidak sampai menggangu produksi kilang. Tak hanya itu, insiden ini juga tidak menimbulkan korban dan dampak yang luas.
Kilang Minyak PT Pertamina di Balongan
Kebakaran dahsyat terjadi di Kilang Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada hari Senin, 29 Maret 2021 sekira pukul 00.45 dinihari.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, sedikitnya ada 15 orang yang mengalami luka ringan, sedangkan luka berat sebanyak 5 orang. Tak hanya korban luka, akibat peristiwa ini sejumlah warga yang tinggal dekat area tersebut diungsikan di dua lokasi pengungsian. Tercatat, sebanyak 520 warga mengungsi.
Selain itu Kilang Minyak PT Pertamina Balongan juga pernah terbakar pada Oktober 2007 silam. Namun, kobaran api kala itu tak merusak fasilitas produksi yang signifikan dari kilang minyak tersebut.
Kebakaran kembali terjadi di kilang minyak Balongan pada tahun 2019. Si jago merah berkobar di area boiler penyuplai gas untuk mendukung kegiatan kilang minyak. Insiden kebakaran yang terjadi pada hari Senin, 4 Januari 2019 sekira pukul 09.40 WIB ini tidak ada korban jiwa.
Sedikit Mengenal Depo Pertamina Plumpang
Seperti diketahui, dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia. Ini karena menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
Selain itu, Thruput BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.
Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara Meledak dan Terbakar beroperasi mulai tahun 1974, Terminal BBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.
Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Dilansir dari berbagai sumber.
Editor: Rasman Ifhandi