PRABUMULIH. Lembayungnews. Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Prabumulih yang juga mantan Ketua PWI periode tahun 2015-2018 Abdullah Doni atau yang lebih familiar dipanggil Abah Doni, menyampaikan pesan kepada para calon Ketua PWI mendatang.
Doni, saat dibincangi media ini mengharapkan agar ketua PWI periode 2024-2027 nanti memiliki visi dan misi mengangkat marwah organisasi PWI kedepannya.
“Saya berharap ketua yang baru nantinya lebih mementingkan kemajuan organisasi ketimbang pribadi,” ucapnya di saat media ini berkunjung ke kantor SMSI di Jalan Lingkar depan Polsek Prabumulih Timur. Kamis 5/12/2024.
Menurutnya siapapun punya kans untuk tampil menjadi ketua PWI, “Setiap calon punya peluang, tapi hendaknya kawan-kawan dapat memilih yang benar-benar akan mengangkat marwah organisasi pewarta tertua ini,” pintanya.
Dia juga mengingatkan bahwa selain PWI sebagai organisasi profesi, ada juga organisasi perusahaan pers yang punya peran krusial dalam pelaksanaan pekerjaan peliputan.
“Kalau tanpa perusahaan tentu tidak akan bisa memproduksi berita, jadi peran serikat atau perkumpulan pemilik perusahaan media sangat penting dalam menjalankan profesinya sebagai jurnalis,” imbuhnya.
Sebab, menurut Doni, “Saat ini kita ketahui pemerintah terus berinovasi dari tahun ke tahunnya, dulu penawaran kerjasama advertorial bisa dilakukan secara menual, tapi seiring berjalannya waktu wartawan harus punya perusahaan yang terdaftar di e-katalog agar dapat menajalin kerjasama dengan pemerintah. Lalu saat ini e-katalog pun telah diupgrade menjadi inaproch,” jelasnya.
Semua itu tentunya harus memiliki perusahaan media yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Dari hal itu bisa diketahui bahwa perusahaan media itu jantungnya dari kegiatan penerbitan berita,” tegasnya.
Ketua SMSI dua periode ini berharap ada kesinambungan antara organisasi profesi PWI dan organisasi pengusaha media SMSI kedepannya. “Saling melengkapi tentunya,” harap Doni SH.
Terkait PWI, Doni meminta agar kedepannya Ketua PWI mengusahakan agar semua wartawan baik yang sudah tergabung di PWI atau belum dapat meningkatkan pengetahuannya melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Itu penting, agar dalam melaksanakan tugasnya. Agar Wartawan tidak melanggar kode etik jurnalistik dan memahami tupoksinya sebagai seorang Pewarta, dari sana marwah seorang Jurnalis dapat terangkat,” tambahnya lagi.
Hal itu dapat berjalan dengan adanya kekompakan antar sesama pengurus, keterbukaan dan komunikatif. “Sebagai ketua tidak antikritik, tidak mementingkan diri sendiri atau kelompoknya saja tetapi mengayomi semua anggota PWI, bila perlu kita buatkan Gentlemen Agreement untuk ketua PWI mendatang,” tandasnya. (Raif)
Editor: Rasman Ifhandi