Sindiran Butet Kartaredjasa Banyak Menuai Kecaman Netizen

NUSANTARA. Lembayungnews. Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa dikenal publik sebagai aktor dan pembawa acara senior Indonesia.

Selain itu Ia merupakan kakak dari aktor dan pemusik Indonesia, Djaduk Ferianto sekaligus putra dari koreografer dan pelukis Indonesia, Bagong.

Beberapa hari ini namanya menjadi perbincangan publik, atau netizen di media sosial semenjak dia membacakan sebuah puisi yang bernada tendensius terhadap dua calon Presiden.

Lelaki yang juga dikenal sebagai budayawan dan seniman kawakan Indonesia ini membuat heboh dengan sindirannya yang menohok terhadap Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Banyak kalangan menyayangkan sikap butet yang seorang budayawan itu masuk dan ikut-ikuatan dalam dunia politik.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari Pantun Butet Kartaredjasa tersebut.

“Butet lagi kepepet, biarlah dia sedikit cerewet, untuk mengisi dompet,” sindir balik Fadli Zon.

Fadli Zon membalas sindiran butet terhadap Prabowo Subianto, meski butet tidak secara langsung menyebut nama calon presiden dari partai Gerindra tersebut.

Pegiat media sosial M Said Didu turut pula berkomentar tentang calon presiden yang pandir, banjir dan hanya ingin perubahan.

Said Didu mengatakan, jika banyak cendekiawan yang jadi tukang bersih-bersih atau cendekiawan kanebo.

“Juga banyak cendekiawan yang jadi tukang bersih-bersih yang saya istilahkan #Cendikiawankanebo,” tulis Said pada akun Twitter pribadinya, Minggu 25/6/2023.

Berikut penggalan puisi Butet Kertarajasa

Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan

Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir

Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik

Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan

Hingga kini banyak komentar miring akibat puisi yang dibacakan oleh Butet pada acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sabtu 24/6/2023.

Dilansir dari berbagai sumber.

Editor: Rasman Ifhandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *