Dibalik sunyi perairan Palembang, sebuah jaringan bisnis gelap bergerak. Gudang tertutup, distribusi via jalur sungai, dan rumor keterlibatan oknum aparat.
Dugaan praktik mafia BBM bersubsidi kembali muncul di Palembang. Disebut-sebut, gudang milik Bos Acun ini punya beking kuat. Benarkah?
PALEMBANG, LEMBAYUNGNEWS – Praktik penimbunan dan perdagangan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal kembali ramai diperbincangkan di Sumatera Selatan. Sosok berinisial Bos Acun diduga mengelola gudang BBM ilegal di kawasan Jalan Lettu Karim Kadir, Kecamatan Gandus, Palembang.
Sebelumnya, aparat sempat menutup gudang BBM ilegal di Tanjung Api-Api. Namun, informasi terbaru mengungkapkan aktivitas serupa kembali beroperasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan adanya aktivitas keluar-masuk kendaraan tangki dan baby tedmon pada malam hingga dini hari.
Tak hanya itu, jaringan ini disebut-sebut mengelabui aparat dengan menggunakan jalur sungai sebagai jalur distribusi solar bersubsidi, yang kemudian dipindahkan ke jalur darat untuk diedarkan ke tambang dan industri non-rakyat.
Warga sekitar menyebut praktik ini sulit diberantas karena adanya dugaan keterlibatan oknum aparat.
“Dulu di Tanjung Api-Api digerebek, sekarang buka lagi di sini. Katanya dibekingi oknum aparat” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Jika benar, praktik ini melanggar UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi.
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas dan mengawasi jalur distribusi perairan yang kini jadi celah baru mafia BBM di Sumatera Selatan. (Ril)
Editor: Rasman Ifhandi
＼ Get the latest news ／
